Dicueki UI, BEM Unib Surati SBY
Sabtu, 13-Desember-2008, 12:42:09
BENGKULU – Upaya mahasiswa untuk menggiring pelaksanaan tes CPNS yang murni terus berlanjut. Bahkan keengganan panitia CPNS melaksanakan tes CPNS yang transparan akan dilaporkan ke Presiden SBY. Sebab laporan mahasiswa “dicueki” Universitas Indonesia.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unib Dempo Exler mengatakan setelah mengirim surat ke rector UI, mahasiswa akan mengirimkan surat langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Taufik Effendi.
Surat yang isinya tidak jauh berbeda dengan yang dikirimkan ke UI dan UNJ direncanakan Senin (15/12) surat itu akan dilayangkan sehingga Selasa (16/12) atau Rabu (17/12) sudah sampai di meja Presiden dan Menteri.
“SBY harus tahu, bahwa mahasiswa di Bengkulu menginginkan pelaksanaan tes murni. Jika surat itu sampai ke Presiden dan Presiden memberikan apreasiasi positif, maka oknum-oknum yang tidak menginginkan CPNS bersih akan berpikir dua kali untuk berlaku curang,” tegas Dempo.
Dituturkan Dempo, setelah mengirimkan surat pada UNJ, pihak UNJ menyatakan siap untuk membubuhkan tanda tangan rektor pada hasil pengumuman tes CPNS. Hanya saja respon “cuek” justru muncul dari pihak UI.
Awalnya PSDM (Program Sumber Daya Manusia) UI menyatakan bersedia membubuhkan tanda tangan rektor, tapi terakhir menolak dengan alasan rektor sibuk. “Alasan yang diberikan sangat tidak logis. Jika UI dan UNJ tidak komitmen untuk membantu pelaksanaan tes CPNS bersih maka kami tidak akan tinggal diam.
BEM akan mengkampanyekan di tingkat nasional kalau UI dan UNJ sebagai kroni-kroni KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme). Bahwa UI sebagai universitas yang dikenal bagus ternyata tidak berani berkomitmen seperti Unib,” imbuh Dempo.
Sebagai wujud keseriusan menggiring CPNS bersih, BEM Unib telah menurunkan timnya di setiap kabupaten, masing-masing 1 orang. Setelah diturunkan selama beberapa hari ini, tim tersebut telah melakukan investigasi mulai dari proses penerimaan berkas, hingga pengambilan nomor kemarin.
Berdasarkan hasil investigasi tim di Kabupaten Bengkulu Utara, ditemukan sekurangnya 400 peserta tes yang dinyatakan tidak lulus administrasi karena tidak melampirkan ijazah.
“Di sinilah jelas kelihatan, bahwa indikasi KKN sudah dimulai sejak pemeriksaan administrasi. Tidak mungkinlah peserta tes tidak melampirkan ijazah dalam berkas lamaran. Kita tidak ingin CPNS dijadikan ajang untuk mengumpulkan kembali uang. Kita akan terus upayakan CPNS bersih, kalau mahasiswa tidak sebagai sosial kontrol maka kecurangan akan terus terjadi,” tegas Dempo.
Kunci Jawaban Disimpan di BI
Sementara itu, sekitar pukul 10.00 WIB kemarin, amplop kunci jawaban soal CPNS diserahterimakan. Kepala Pusat Lembaga Teknologi (Lamtek) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Irwin. R menyerahkan kunci jawaban kepada Asisten III Adum Pemprov, Mardiansyah, SE. Tak lama kemudian, kunci jawaban tersebut dititipkan ke Bank Indonesia yang diserahkan kepada Deputi Pemimpin Bank Indonesia, Ahmad Bunyamin.
Sebelumnya, kunci jawaban yang tiba bersamaan dengan soal ujian CPNS pada Kamis (11/12) lalu dititipkan ke BI kemarin. Selain Pemprov, Pemkot juga melakukan serah terima kunci jawaban dari UI ke Pemkot melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota, Drs. Jarto Tarigan, M. Si. Pemkot juga menitipkan kunci jawaban pada BI.
Usai serah terima, Deputi Pimpinan BI Ahmad Bunyamin menujukkan ruang penyimpanan kunci jawaban yang berada di lantai I BI. Untuk pengamanannya, ruang penyimpanan dokumen-dokumen rahasia ini dilapisi dengan 3 pintu pengaman.
Lapis pertama dari luar berupa pintu besi, lapis kedua pintu jeruji besi dan pintu lapis ketiga pintu besi. “Keamanan terjamin. Kami menggunakan pintu sampai 3 lapis,” ujar Ahmad Bunyamin.
Amplop kunci jawaban tersebut ditaruh di salah satu rak di ruang penyimpanan yang ukurannya cukup besar. “Di rak ini pak kunci jawaban tes CPNS kami simpan. Pokoknya aman,” tambah Ahmad sambil menununjukkan salah satu rak yang dijadikan tempat penyimpanan pada Mardiansyah.
Sementara itu sesuai dengan jadwal, soal CPNS dipacking di dalam amplop sesuai dengan jumlah peserta per ruangan untuk 13 lokasi ujian, pukul 20.00 WIB, tadi malam. Tiap amplop berisi 20 lembar soal untuk peserta yang ujian di lokasi SD dan 30 lembar soal untuk peserta yang ujian di lokasi SMP dan SMA. Demikian pula dengan LJK yang dimasukkan dalam amplop terpisah.
“Demikian pula dengan LJK (Lembar Jawaban Komputer). Tidak lebih dan tidak kurang. Soal dan LJK cadangan tetap berada di Polda. Kalau nanti ada soal atau kunci jawaban yang cacat, maka panitia di sekolah akan melapor ke posko di Polda. Disana juga sudah ada panitia penyelenggara CPNS yang siaga dari Inspektorat dan BKD. Setelah dikontak dan dikabari kalau ada soal dan LJK yang rusak, cacat atau terlipat, panitia di posko yang bakal mengantar,” terangnya.
Sementara itu, paket-paket soal milik kabupaten sudah diambil kemarin. Setibanya di kabupaten, soal-soal tersebut dititipkan di Polres. Pagi hari H ujian, soal-soal yang dititipkan baru diambil. Pagi pukul 08.00 WIB, dua kabupaten yang paling jauh dari ibukota provinsi terlebih dulu mengambil soal. Yaitu Kaur dan Mukomuko. Selanjutnya, usai salat Jumat 4 kabupaten lainnya menyusul. Diantaranya Bengkulu Selatan, Lebong, Seluma dan Kepahiang. Untuk kota, pagi ini soal yang dititipkan baru diambil.
Untuk tes CPNS Pemprov, soal akan diambil pagi ini oleh 13 koordiantor tes yang bertugas di 13 lokasi. Koordinator tes adalah kepala sekolah (kasek) yang sekolahnya digunakan untuk penyelenggaraan tes CPNS. Pada pengambilan soal, koordiantor dikawal oleh anggota Polda dan personel dari Inspektorat Provinsi sampai ke lokasi ujian. Pengambilan soal pagi ini dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB. (adn/ken) Sumber Berita: Harian Rakyat Bengkulu
KOMENTAR: KACANG LUPA PADA KULIT...!
Janji manis Ahmad Kanedi dan Edison Simbolon pada saat kampanye dulu untuk melaksanakan Test CPNS murni ternyata pepesan kosong. Yang lebih tragisnya para pejabat baik eksekutif maupun legislatif yang ada dikota mungkin sudah lupa dengan Almamaternya UNIVERSITAS BENGKULU, mereka seperti menutup mata, membutakan hatinya, menutup kupingnya terhadap teriakan masyarakat Bengkulu untuk pelaksanaan Test CPNS yang murni. Inilah dalam sejarah Pemerintah Bengkulu, pemerintah yang lupa pada kulitnya. Kok bisa begitu? bayangkan Ketua DPRD Kota Bengkulu Ir. Ahmad Zarkasi yang berasal dari PKS adalah Alumni UNIB, Walikota Ahmad Kanedi, SH MH juga alumni Unib, Istri Walikota Dosen Unib, Asisten I Joni Simamora dosen unib, Ketua BKD Jarto Tarigan Dosen Unib, ini gambaran semua orang yang disebutkan tadi tidak dapat menerjemahkan keinginan masyarakat untuk pelaksanaan Test CPNS yang murni. Mereka tidak berani menggunakan UNIB karena unib punya komitment untuk penyelenggaraan test yang bersih. Yaaach mungkin takut sanak-kadangya yang tidak punya kualifikasi untuk menjadi CPNS, tidak diterima saat test. Mungkin dengan cari universitas yang bisa diajak nego, siapa tau sanak kadang yang tidak memenuhi standar bisa masuk CPNS, yang mungkin paling penting mau mengembalikan modal pilkada yang lalu dan persiapan kampanye pemilu 2009. Inilah gambaran PEJABAT atau KACANG YANG LUPA DENGAN KULITNYA.
Ayo masyarakat Bengkulu menilai sendiri. Apa lagi yang bisa kita harapakan dari seorang pemimpin yang mengingkari janji. Bukankah Rasulullah SAW, pernah mensinyalir ciri pemimpin yang berkhianat adalah ketika berkata berdusta, ketika berjanji mengingkari, dan ketika diberi amanat malah berkhianat. Terserah pembaca apakah pemimpin kita tadi termasuk kategori yang disinyalir oleh rasulullah atau tidak. Bengkulu, 15 Desember 2008 (by Usman Yasin)
Sabtu, 13-Desember-2008, 12:42:09
BENGKULU – Upaya mahasiswa untuk menggiring pelaksanaan tes CPNS yang murni terus berlanjut. Bahkan keengganan panitia CPNS melaksanakan tes CPNS yang transparan akan dilaporkan ke Presiden SBY. Sebab laporan mahasiswa “dicueki” Universitas Indonesia.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unib Dempo Exler mengatakan setelah mengirim surat ke rector UI, mahasiswa akan mengirimkan surat langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Taufik Effendi.
Surat yang isinya tidak jauh berbeda dengan yang dikirimkan ke UI dan UNJ direncanakan Senin (15/12) surat itu akan dilayangkan sehingga Selasa (16/12) atau Rabu (17/12) sudah sampai di meja Presiden dan Menteri.
“SBY harus tahu, bahwa mahasiswa di Bengkulu menginginkan pelaksanaan tes murni. Jika surat itu sampai ke Presiden dan Presiden memberikan apreasiasi positif, maka oknum-oknum yang tidak menginginkan CPNS bersih akan berpikir dua kali untuk berlaku curang,” tegas Dempo.
Dituturkan Dempo, setelah mengirimkan surat pada UNJ, pihak UNJ menyatakan siap untuk membubuhkan tanda tangan rektor pada hasil pengumuman tes CPNS. Hanya saja respon “cuek” justru muncul dari pihak UI.
Awalnya PSDM (Program Sumber Daya Manusia) UI menyatakan bersedia membubuhkan tanda tangan rektor, tapi terakhir menolak dengan alasan rektor sibuk. “Alasan yang diberikan sangat tidak logis. Jika UI dan UNJ tidak komitmen untuk membantu pelaksanaan tes CPNS bersih maka kami tidak akan tinggal diam.
BEM akan mengkampanyekan di tingkat nasional kalau UI dan UNJ sebagai kroni-kroni KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme). Bahwa UI sebagai universitas yang dikenal bagus ternyata tidak berani berkomitmen seperti Unib,” imbuh Dempo.
Sebagai wujud keseriusan menggiring CPNS bersih, BEM Unib telah menurunkan timnya di setiap kabupaten, masing-masing 1 orang. Setelah diturunkan selama beberapa hari ini, tim tersebut telah melakukan investigasi mulai dari proses penerimaan berkas, hingga pengambilan nomor kemarin.
Berdasarkan hasil investigasi tim di Kabupaten Bengkulu Utara, ditemukan sekurangnya 400 peserta tes yang dinyatakan tidak lulus administrasi karena tidak melampirkan ijazah.
“Di sinilah jelas kelihatan, bahwa indikasi KKN sudah dimulai sejak pemeriksaan administrasi. Tidak mungkinlah peserta tes tidak melampirkan ijazah dalam berkas lamaran. Kita tidak ingin CPNS dijadikan ajang untuk mengumpulkan kembali uang. Kita akan terus upayakan CPNS bersih, kalau mahasiswa tidak sebagai sosial kontrol maka kecurangan akan terus terjadi,” tegas Dempo.
Kunci Jawaban Disimpan di BI
Sementara itu, sekitar pukul 10.00 WIB kemarin, amplop kunci jawaban soal CPNS diserahterimakan. Kepala Pusat Lembaga Teknologi (Lamtek) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Irwin. R menyerahkan kunci jawaban kepada Asisten III Adum Pemprov, Mardiansyah, SE. Tak lama kemudian, kunci jawaban tersebut dititipkan ke Bank Indonesia yang diserahkan kepada Deputi Pemimpin Bank Indonesia, Ahmad Bunyamin.
Sebelumnya, kunci jawaban yang tiba bersamaan dengan soal ujian CPNS pada Kamis (11/12) lalu dititipkan ke BI kemarin. Selain Pemprov, Pemkot juga melakukan serah terima kunci jawaban dari UI ke Pemkot melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota, Drs. Jarto Tarigan, M. Si. Pemkot juga menitipkan kunci jawaban pada BI.
Usai serah terima, Deputi Pimpinan BI Ahmad Bunyamin menujukkan ruang penyimpanan kunci jawaban yang berada di lantai I BI. Untuk pengamanannya, ruang penyimpanan dokumen-dokumen rahasia ini dilapisi dengan 3 pintu pengaman.
Lapis pertama dari luar berupa pintu besi, lapis kedua pintu jeruji besi dan pintu lapis ketiga pintu besi. “Keamanan terjamin. Kami menggunakan pintu sampai 3 lapis,” ujar Ahmad Bunyamin.
Amplop kunci jawaban tersebut ditaruh di salah satu rak di ruang penyimpanan yang ukurannya cukup besar. “Di rak ini pak kunci jawaban tes CPNS kami simpan. Pokoknya aman,” tambah Ahmad sambil menununjukkan salah satu rak yang dijadikan tempat penyimpanan pada Mardiansyah.
Sementara itu sesuai dengan jadwal, soal CPNS dipacking di dalam amplop sesuai dengan jumlah peserta per ruangan untuk 13 lokasi ujian, pukul 20.00 WIB, tadi malam. Tiap amplop berisi 20 lembar soal untuk peserta yang ujian di lokasi SD dan 30 lembar soal untuk peserta yang ujian di lokasi SMP dan SMA. Demikian pula dengan LJK yang dimasukkan dalam amplop terpisah.
“Demikian pula dengan LJK (Lembar Jawaban Komputer). Tidak lebih dan tidak kurang. Soal dan LJK cadangan tetap berada di Polda. Kalau nanti ada soal atau kunci jawaban yang cacat, maka panitia di sekolah akan melapor ke posko di Polda. Disana juga sudah ada panitia penyelenggara CPNS yang siaga dari Inspektorat dan BKD. Setelah dikontak dan dikabari kalau ada soal dan LJK yang rusak, cacat atau terlipat, panitia di posko yang bakal mengantar,” terangnya.
Sementara itu, paket-paket soal milik kabupaten sudah diambil kemarin. Setibanya di kabupaten, soal-soal tersebut dititipkan di Polres. Pagi hari H ujian, soal-soal yang dititipkan baru diambil. Pagi pukul 08.00 WIB, dua kabupaten yang paling jauh dari ibukota provinsi terlebih dulu mengambil soal. Yaitu Kaur dan Mukomuko. Selanjutnya, usai salat Jumat 4 kabupaten lainnya menyusul. Diantaranya Bengkulu Selatan, Lebong, Seluma dan Kepahiang. Untuk kota, pagi ini soal yang dititipkan baru diambil.
Untuk tes CPNS Pemprov, soal akan diambil pagi ini oleh 13 koordiantor tes yang bertugas di 13 lokasi. Koordinator tes adalah kepala sekolah (kasek) yang sekolahnya digunakan untuk penyelenggaraan tes CPNS. Pada pengambilan soal, koordiantor dikawal oleh anggota Polda dan personel dari Inspektorat Provinsi sampai ke lokasi ujian. Pengambilan soal pagi ini dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB. (adn/ken) Sumber Berita: Harian Rakyat Bengkulu
KOMENTAR: KACANG LUPA PADA KULIT...!
Janji manis Ahmad Kanedi dan Edison Simbolon pada saat kampanye dulu untuk melaksanakan Test CPNS murni ternyata pepesan kosong. Yang lebih tragisnya para pejabat baik eksekutif maupun legislatif yang ada dikota mungkin sudah lupa dengan Almamaternya UNIVERSITAS BENGKULU, mereka seperti menutup mata, membutakan hatinya, menutup kupingnya terhadap teriakan masyarakat Bengkulu untuk pelaksanaan Test CPNS yang murni. Inilah dalam sejarah Pemerintah Bengkulu, pemerintah yang lupa pada kulitnya. Kok bisa begitu? bayangkan Ketua DPRD Kota Bengkulu Ir. Ahmad Zarkasi yang berasal dari PKS adalah Alumni UNIB, Walikota Ahmad Kanedi, SH MH juga alumni Unib, Istri Walikota Dosen Unib, Asisten I Joni Simamora dosen unib, Ketua BKD Jarto Tarigan Dosen Unib, ini gambaran semua orang yang disebutkan tadi tidak dapat menerjemahkan keinginan masyarakat untuk pelaksanaan Test CPNS yang murni. Mereka tidak berani menggunakan UNIB karena unib punya komitment untuk penyelenggaraan test yang bersih. Yaaach mungkin takut sanak-kadangya yang tidak punya kualifikasi untuk menjadi CPNS, tidak diterima saat test. Mungkin dengan cari universitas yang bisa diajak nego, siapa tau sanak kadang yang tidak memenuhi standar bisa masuk CPNS, yang mungkin paling penting mau mengembalikan modal pilkada yang lalu dan persiapan kampanye pemilu 2009. Inilah gambaran PEJABAT atau KACANG YANG LUPA DENGAN KULITNYA.
Ayo masyarakat Bengkulu menilai sendiri. Apa lagi yang bisa kita harapakan dari seorang pemimpin yang mengingkari janji. Bukankah Rasulullah SAW, pernah mensinyalir ciri pemimpin yang berkhianat adalah ketika berkata berdusta, ketika berjanji mengingkari, dan ketika diberi amanat malah berkhianat. Terserah pembaca apakah pemimpin kita tadi termasuk kategori yang disinyalir oleh rasulullah atau tidak. Bengkulu, 15 Desember 2008 (by Usman Yasin)