Amburadulnya pasar tersebut, terungkap saat sejumlah anggota dan
pimpinan DPRD Kota Bengkulu didampingi Kadis Perindag, Ir Yalinus
melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar tersebut, kemarin siang.
Dalam Sidak tersebut para wakil rakyat ini mendapati banyaknya
pembangunan tidak sesuai dengan site plan, seperti pembangunan lapak
permanen di atas badan jalan, penempatan pedagang yang tidak sesuai
dengan komoditas barang jualan dan berbagai persoalan lainnya.
“Memang kondisi jauh dari perencaan sebelumnya, jika seperti ini
kondisinya, wajar saja Pemerintah Pusat menghentikan pengucuran dana
untuk pembangunan tahap III,” kata Wakil Ketua DPRD Kota, Irman Sawiran
SE.
Ia mengungkapkan, di atas jalan masuk tersebut dilarang keras digunakan
oleh pedagang, apalagi dibangun lapak permanen. Hal itu bertujuan untuk
memudahkan pembeli masuk kedalam pasar dan memudahkan pedagang
mengangkut barang dagangannya dengan menggunakan gerobak. Selain itu,
jalan itu juga berfungsi untuk dilalui oleh Armada Pemdam Kebakaran,
jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran dalam pasar tersebut.
“Jika sudah dibangun lapak permanen seperti ini, jalan ini mati total.
Jangan kan untuk dilalui oleh gerobak, dilewati pembeli dengan berjalan
kaki saja susah,” cetusnya.
Sementara itu, anggota DPRD lainnya H Ahmad Badwi Saluy SE MSi
mengungkapkan, tidak ada jalan lain untuk mengembalikan pembangunan
pasar sesuai dengan site plan, kecuali semua lapak diatas badan jalan
tersebut dibongkar.
“Solusisnya harus dibongkar, jika tidak, maka pembangunan pasar ini
tetap menyalahi ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah pusat,”
ujarnya.
Tidak hanya lapak diatas badan jalan tersebut yang harus dibongkar,
menurutnya semua bangunan lainnya yang tidak sesuai dengan perencaan
juga harus dibongkar total. Agar pembangunan pasar tersebut sesuai
dengan perencaan semula.
Di bagian lain, Kadis Perindag Yalinus menyampaikan bahwa pihaknya telah
berulang kali melayangkan surat teguran agar pembangunan lapak yang
tidak sesuai site plan itu dihentikan. Namun Forum Pedagang terus
melakukan pembangunan hingga ditempati oleh pedagang seperti saat ini.
“Sejak mulai dibangun saya sudah memberikan surat teguran, tapi Forum
Pedagang tidak mengindahkan teguran saya, sehingga pembangunan selesai
dan ditempati seperti yang kita lihat ini,” ujarnya sembari menunjuk
lapak tersebut.
Untuk mencarikan solusi permasalahan pasar tersebut, anggota DPRD Kota
akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bengkulu, untuk melakukan
berbagai gebrakan agar pasar itu bisa dijadikan percontohan di tingkat
nasional.
“Nanti kita koordinasi dulu untuk mencarikan solusi yang terbaik,” ucap Irman.
Sejumlah anggota DPRD Kota yang hadir dalam Sidak tersebut, yakni Irman
Sawiran SE, Ahmad Badawi Saluy, Sofyan Hardi, Nuharman SH, M Awaludin,
Hj Leni Hartati Jhon Latief, Hendri Arianto, dan beberapa anggota dewan
lainnya. (400) (http://bengkuluekspress.com/pasar-panorama-amburadul/)
PPN Dikontrol Mafia
BENGKULU, BE
– Pemerhati lingkungan, Ir Usman Yasin MSi, menuding Pasar Percontohan
Nasional (PPN) Panorama dikontrol oleh mafia. Pasalnya menurut Usman,
kondisi pasar tersebut saat ini sudah sangat kacau dan semerawut.
“Di pasar ini lah pemerintah terlihat lamban dan tidak tegas. Kekisruhan
dan kesemerawutan yang ada telah nyata menunjukkan manajemen pasar ini
gagal. Terlalu banyak mafia yang mengontrol pasar ini,” kata Usman usai
mengunjungi PPN Panorama, baru-baru ini.
Pembiaran atas kekisruhan dan kesemerawutan PPN Panorama, lanjutnya,
membuat pasar tersebut terkesan menjadi seperti tempat pembuangan akhir
(TPA) sampah. Dari pengamatan yang ia lakukan, ia menilai tidak ada
satu pun trotoar yang bisa digunakan. “Padahal trotoar itu adalah hak
para pejalan kaki,” sambungnya.
Usman juga mengamati adanya rumah makan di tengah jalan. Sementara
tinjauannya di dalam pasar, kondisi Ruko tampak kosong dan sepi. “Ini
juga buah dari kelalaian penegak Perda (Peraturan Daerah). Pasar ini
menunjukkan kesan seakan kita tidak punya Satpol PP,” ketusnya.
Karenanya Usman berharap agar pemerintah dapat berfokus untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Kota Bengkulu khusunya
mengenai PPN Panorama. “Manajemennya harus dirombak total karena
terbukti gagal. Kan ada banyak pihak yang terkait dengan pasar ini.
Kenapa mereka tidak segera di evaluasi dan diganti?” tandasnya.
Sementara itu, Asisten II Setda Kota, Drs Fachruddin Siregar
MMmenyatakan, pihaknya telah meminta kepada Satpol PP untuk melakukan
tindakan tegas terhadap para pedagang yang tidak berjualan di tempat
yang semestinya. “Sebagaimana instukruksi dari Pak Wali, kita sudah
minta Satpol PP untuk melakukan penataan dengan cermat di pasar
tersebut,” sampainya.
Di sisi lain, Fachruddin juga mengatakan, pihak Pemda Kota terus
melakukan kajian untuk menyelesaikan setiap polemik yang ada mengenai
pasar tersebut. “Termasuk kita terus berkoordinasi dengan semua SKPD
yang terkait dengan pasar. Hal ini kita lakukan agar pemecahan yang
diambil terkait persoalan pasar dapat betul-betul menyelesaikan
persoalan dengan baik,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat, terutama pedagang, dapat ikut
berpartisipasi dalam melaksanakan aturan-aturan hukum yang berlaku di
wilayah hukum Kota Bengkulu. “Peraturan kan kita buat agar bisa dapat
membuat nyaman semua pihak. Makanya kami juga sekaligus mengimbau agar
para pedagang dapat berjualan di tempat yang benar disatu sisi,
masyarakat juga dapat membeli di tempat yang benar di sisi yang lain,”
pungkasnya. (009) (http://bengkuluekspress.com/ppn-dikontrol-mafia/)
pemerintah harus bertindak tegas pada pedagang supaya tertib dan tertata rapi saat berjualan
BalasHapus